Inspirasi – Memberi Tanpa Meminta

hikmah kehidupan

(Terinspirasi kisah Bunda Siti Khadijah RA) Jujur saja… kita ini dalam memberikan apapun selalu dengan sadar atau tidak sadar selalu berharap menerima sesuatu sebagai balasannya.

Bahkan dalam ibadah-ibadah dan dakwah-dakhwah yang kita lakukanpun kita berharap pahala dan privilege kemudahan-kemudahan dan pertolongan Allah. Betul? Nah, yang paling parah adalah manusia yang berharap melakukan ini semua demi mendapatkan pujian manusia lainnya ataupun mendapatkan balasan dari Allah namun dalam bentuk materi di dunia.

Cobalah kita renungkan dan jawab dalam hati masing-masing : pernahkah kita memberi dan sungguh-sungguh tidak terbersit sedikitpun menerima dalam bentuk apapun in return?

Bahkan seorang suamipun yang sangat mencintai keluarganya memberikan nafkah berharap mendapatkan pelayanan & balasan cinta dari keluarganya. Sebaliknya sang istri juga melayani suami semaksimal mungkin sesungguhnya berharap bisa mendapatkan perlindungan, kesetiaan suami dan hadiah-hadiah tak terduga dari suami. Walaupun ada yang kelasnya agak tinggi, yaitu memberikan ini semua untuk menerima tiket syurga dari Allah.

Tersebutlah pada suatu ketika seorang istri merawat seseorang yang sangat “dia cintai karena Allah” … dia merasa sudah merawatnya dengan penuh kasih sayang, mengurangi jam tidurnya dan selalu siap siaga 24 jam, mengabulkan semua permintaan suami termasuk permintaan-permintaan yang menyakiti hati sang istri serta menghabiskan hampir semua saldo banknya untuk membayar biaya RS dan menjual banyak barang-barang kesayangan demi kesembuhan sang suami… seakan-akan tidak ada ruang lagi untuk berharap mendapatkan balasan dari sang suami kecuali semata-mata hanya mencari ridho Allah saja.

kisah pernikahan

Namun diam-diam terselip didalam sanubari hatinya yang paling dalam harapan yang besar untuk kesembuhan sang suami sehingga bisa hidup normal dan bahagia besama dia dan anak-anaknya kembali. Balasan dari Allah berupa kesembuhan sang suami adalah harapan dari semua ikhtiar “MEMBERI” maksimal selama ini. Bahkan ketika suami dalam kondisi sakratul mautpun sang istri masih sangat berharap adanya keajaiban yaitu kesembuhan sang suami. Ternyata pada situasi inipun sosok sang istri belum mampu MEMBERI TANPA MEMINTA.

Beda sekali dengan kisah shiroh nabawiyah yang menceritakan betapa Bunda Khadijah bisa begitu tulus memberi tanpa berharap apapun dari sang suami maupun harapan-harapan lainnya yang manusia biasa harapkan. Hingga akhirnya Allah sendiri yang berjanji memberikan kompensasi berupa jaminan masuk syurga di antara 4 wanita pilihan yang dijamin masuk syurgaNYA.

Tertuang dalam shiroh nabi tersebut hikmah yang luar biasa dari sosok seorang Siti Khadijah. Yang memberikan mental transfer yang besar ketika Rasulullah patah dan ketakutan, yang menunjukkan kepercayaan penuh kepada suaminya tanpa banyak bertanya dan beriman paling duluan sehingga membuat Rasulullah lebih percaya diri.

Bunda siti khadijah adalah sosok wanita yang bisa menjadi tempat berlabuh ketika suaminya, Rasulullah, mengalami goncangan kejiwaan ketika melihat sosok asli malaikat jibril.

MasyaAllah…. Allahu Akbar.
Tidak heran jika kemudian bunda Siti Khadijah adalah satu-satunya istri yang amat sangat dicintai Rasulullah diantara 11 istrinya.
Bahkan kemungkinan besar, ketika itu Rasulullah tidak menikah lagi selama bunda khadijah ada karena semua kebutuhan dasarnya sebagai seorang lelaki, seorang pemimpin umat dan seorang yang membawa risalah besar sudah terpenuhi dari SATU orang istri saja yang bernama Siti Khadijah

Akankah istri-istri di seantero dunia bisa mencontoh Bunda Khadijah yang mengikhlaskan semua harta dan kemewahannya demi suksesnya dakwah sang suami? Adakah di antara kita yang siap berkorban perasaan mungkin terabaikan dan terlupakan untuk dicintai karena sibuk mencintai ?

Adakah bapak-bapak yang mampu MEMBERI tanpa MEMINTA? Arghh… tidakk…
Sepertinya manusia seperti ini sudah langka di zaman now, mungkin manusia jenis macam ini sudah punah seabad yang lalu.

Saya pun duduk tercenung di ujung meja makan sambil muhasabah diri.
Pagi ini semakin sepi dan kosong terasa di hati dengan kenyataan sayapun yg menulis ini merasakan sulitnya memberi tanpa meminta.

Medio 11 agustus 2021
By Ummu Aisha
For the whom I love because of Allah

 

foto pexels

(Visited 18 times, 1 visits today)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *